Secaragaris besar makalah ini membahas pengertian interaksi sosial, syarat-syarat terjadinyainteraksi sosial, bentuk-bentuk interaksi sosial, dan pendidikan sebagi proses sosial budaya. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Widyaningsih. selaku dosen pengampu mata kuliah Sosio-Antropologi Pendidikan.
Untukitulah penulis menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning ketika mengajar di kelas VII F di SMPN 1 Getasan dengan materi “Interaksi Sosial”. Menurut Hosnan (2014:282), discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia
MundirohLailatul M, Pendidikan Moral sebagai Interaksi Sosial|153 Dalam Islam moralitas maupun etika dikenal dengan sebutan akhlak, akhlak sendiri terkatagori dalam dua bentuk, yaitu akhlak terpuji (akhlakul karimah) dan akhlak tercela
INTERAKSIINDIVIDU DAN MASYARAKAT. A. Pengertian Individu dan Masyarakat. 1. Pengertian Individu. Abu Ahmadi (1991),mengemukakan bahwa “Individu” berasal dari bahasa Latin yaitu “Individum” yang berarti “yang tak terbagi”. Oleh karena itu individu merupakan suatu sebutanyang dapat dicapai untuk menyebutkan satu kesatuan yang kecil
Perananpendidik atau seorang guru dalam sosial lembaga pendidikan sangat diperlukan, karena pendidik disini diharapkan untuk selalu memiliki hubungan antara dewan pendidikan, komite sekolah, serta Perlu diperhatikan dalam melakukan interaksi atau komunikasi anatar individu yaitu memperhatikan mimik, seperti raut muka, pandangan dan
Bentukbentuk interaksi sosial dalam kehidupan sosialisasi manusia, Interaksi sosial yang terjadi diantara manusia dapat berupa kerja sama. Tuesday , 2 August 2022 . Blog bu GURUKU Menyampaikan berita/informasi dunia pendidikan yang ada di Indonesia mulai dari jenjang pendidikan dasar, memengah, atas dan perguruan tinggi (PT). Untuk berbagi
Interaksisosial dapat terjadi di mana pun dan kapan pun, serta dilakukan oleh siapa pun tanpa mengenal usia, status sosial, dan pendidikan. Tentunya selama pelaku interaksi saling memenuhi kriteria faktor dan aturannya masing-masing. Interaksi sosial yang dilakukan juga bentuknya beraneka ragam. Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm.
ImRVwg. Ilustrasi Contoh Geografi Sosial. Sumber Helena Jankovičová Kováčová/ sosial adalah menekankan pada kegiatan atau aktivitas manusia dengan lingkungannya. Ada banyak contoh geografi sosial yang terjadi dalam kehidupan geografi sosial yang terjadi berhubungan tentang persamaan maupun perbedaan aktivitas manusia dengan lingkungannya. Lebih jelasnya, simak ulasan berikut!Pengertian Geografi SosialIlustrasi Contoh Geografi Sosial. Sumber Mark Dalton/ Heri, dalam buku berjudul Geografi Sosial menjelaskan bahwa berdasarkan Hasil Seminar Lokakarya Geografi di Semarang, geografi sosial memiliki objek studi kegiatan atau aktivitas tersebut sebagai bagian dari geosfer meliputi perbedaan dan persamaan aktivitas manusia dengan lingkungannya, yakni lingkungan alam serta lingkungan karena itu, kajian geografi sosial lebih menekankan kepada kegiatan manusia sebagai aspek pokoknya dan tidak bisa dilepaskan dari aspek lingkungan alam. Konsep ini sesuai dengan geografi yang menekankan "Atropocentris". Geografi sosial mempunyai ruang lingkup dalam studi geografi non-fisik yang disebut antropogeografi, yaitu berfokus sebagai studi sosial yang mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungannya serta manusia Geografi SosialInilah 11 contoh dari geografi sosial yang ada di masyarakat, antara lainInteraksi manusia yang dilakukan oleh individu dengan individu, misalnya obrolan antara pedagang dan pembeli yang melakukan transaksi kegiatan jual manusia yang dilakukan secara individu dengan kelompok, misalnya pidato yang diberikan oleh presiden kepada manusia yang terjadi ketika pertandingan sepak bola dan penonton saling saut-menyaut antara 2 permukiman masyarakat yang ada di sekitar sungai yang mempunyai pola memanjang dan mengikuti aliran penduduk pada suatu daerah berhubungan dengan relief permukaan tingkat kesuburan tanah dengan kegiatan ekonomi yang terjadi di tentang unsur tradisi, adat istiadat, komunitas, kelompok masyarakat, serta lembaga-lembaga tentang hal-hal yang berhubungan dengan agama, pendidikan, bahasa, hingga tentang hal-hal yang berkenaan dengan unsur perkebunan, pertanian, pertambangan, industri, perikanan, perdagangan, pasar, serta tentang hal-hal yang berhubungan dengan unsur kepemerintahan yang ada dalam kehidupan bentang lahan manusia atau lanskap budaya, seperti komponen yang dibuat oleh manusia, misalnya saluran air, jalan, permukiman, bangunan, hingga pusat penjelasan contoh geografi sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Semoga membantu! Ek
Sosiologi Pendidikan merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mencoba memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis dan atau pendekatan sosiologis. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis proses sosialisasi anak, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat. Juga pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap perkembangan pribadi anak. Sosiologi pendidikan tidak hanya bersasaran khusus kepada lembaga-lembaga atau medan pendidikan yang formal, sekolah, tetapi harus meliputi juga lembaga-lembaga yang lain, misalnya keluarga kelompok permainan, lembaga-lembaga agama gereja, masjid, biara, dan media-media lain, bahkan sejauh mores dan cerita-cerita rakyat atau folkways. Buku ini hadir untuk melengkapi kajian tentang sosiologi pendidikan. Dalam buku ini dipaparkan sosiologi pendidikan sebagai kajian akademis, struktur dan interaksi sosial dalam institusi pendidikan, peraturan, tata tertib, norma, dan nilai di dalam institusi pendidikan, pendidikan untuk masyarakatdan partisipasi masyarakat dalam pendidikan, dan berbagai permasalahan sosial di dalam dan di luar institusi pendidikan. Kiranya, para praktisi dan pemerhati pendidikan pantas memiliki buku ini.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di sekolah ada berbagai macam hubungan sosial yang dilakukan. Sebuah contoh yang banyak kita ketahui adalah siswa siswi yang mengikuti kegiatan Pramuka. Di kegiatan Pramuka, siswa berkorelasi antara siswa dan bekerja sama merupakan kegiatan Interaksi Sosial. Selain itu, kegiatan ini diadakan untuk mengajar siswa hal-hal yang dibutuhkan nanti di dunia nyata dan diadakan di sekolah. Oleh karena itu, Pramuka merupakan contoh interaksi sosial di bidang hanya itu, ada juga hubungan lain seperti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler mengharuskan murid untuk melakukan hubungan sosial agar dapat melaksanakan tugas tersebut dengan lancar. Ekskul juga menambah pengetahuan murid murid tentang berinteraksi dengan baik itu, ada lagi nih contoh lain. Contoh selanjutnya adalah Guru IPA yang mengadakan eksperimen atau praktek di kelas. Kegiatan tersebut mengharuskan kita untuk melakukan hubungan sosial dengan murid lain agar prakteknya dapat berjalan dengan lancar. Dengan informasi ini, kita bisa bilang bahwa interaksi sosial di bidang pendidikan tidak sedikit, malah banyak banget. Hubungan sosial yang kita lakukan bisa membantu kita di masa depan nanti, untuk kerja maupun hal hal lain. Sekian dari aku, terima kasih telah membaca. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Interaksi sosial merupakan salah satu soft skill yang perlu dikembangkan untuk menjadi pendukung dalam kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut juga diperlukan dalam dunia pendidikan. Sebab interaksi sosial merupakan sarana penghubung agar argumen dapat tersampaikan dengan baik. Selain itu, interaksi sosial juga dapat meningkatkan keterampilan pesrta didik untuk bersosialisasi sejak dini. Mengenal Lebih Dalam tentang Interaksi Sederhananya, interaksi sosial sederhananya merupakan hubungan timbal balik antar individu dan individu lainnya maupun dalam kelompok, atau bisa juga terjadi antar kelompok dan kelompok. Wujud interaksi sosial yang nyata yakni saat anda bersinggungan dengan masyarakat. Di sektor pendidikan, peserta didik akan dilatih cara berinteraksi sosial yang baik. Interaksi tersebut terjadi karena adanya dua hal yakni aksi dan reaksi. Syaratnya pun terdapat komunikasi serta adanya kontak sosial antar para pelaku yang berinteraksi dan terlibat di sekitar tersebut. Prosesnya pun bisa terjadi di ruang tempat dan waktu tanpa adanya batasan. Pada penerapannya, terdapat 2 jenis interaksi sosial yakni interaksi asosiatif dan disosiatif. 1. Interaksi Asosiatif Interaksi sosial asosiatif adalah proses interaksi yang dapat mewujudkan adanya kerjasama dan kegiatan positif lain. Adapun beberapa jenisnya yakni sebagai berikut Pertama, interaksi berupa kerjasama. Kerjasama merupakan suatu kegiatan dimana beberapa individu maupun kelompok melakukan pekerjaan secara bersama – sama. Kemudian mereka juga saling tolong menolong dalam menuntaskan pekerjaan. Kedua, interaksi dengan jenis akomodasi. Akomodasi merupakan suatu proses pada penyesuaian antar individu maupun kelompok dimana awalnya terjadi pertentangan kemudian mengalami ketegangan. Ketiga, interaksi berupa akulturasi. Akulturasi merupakan suatu kegiatan untuk mewujudkan adanya penerimaan suatu unsur menjadi suatu budaya baru tanpa harus melenyapkan unsur yang sudah ada. Keempat, interaksi berupa asimilasi. Asimilasi merupakan suatu kegiatan dimana para pendidik mewujudkan adanya usaha dalam meredakan perbedaan pada individu maupun kelompok untuk bisa mencapai kesepakatan berdasar kepentingan maupun tujuan bersama. 2. Interaksi Disosiatif Adapun interaksi disosiatif berkaitan dengan ragam konflik, perpecahan serta hal negatif lainnya. Terdapat beberapa jenis dalam penerapannya. Diantaranya yakni Pertama, interaksi berupa kompetisi. Kompetisi merupakan suatu persaingan baik individu dengan individu maupun kelompok vs kelompok agar tujuan dapat tercapai. Kedua, interaksi berupa kontravensi. Kontravensi merupakan suatu sikap penentangan secara tersembunyi agar tidak sampai terjadi perselisihan maupun konflik terbuka. Ketiga, interaksi berupa konflik sosial. Konflik tersebut biasanya merupakan suatu pertikaian yang bisa saja terjadi sebab adanya perbedaan paham maupun kepentingan antar individu dan kelompok. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Pakar Pendidikan Adapun makna sederhana dari interaksi sosial dapat dipahami sebagai berikut Pengertian pertama dari Soerjono, beliau menegaskan bahwa interaksi sosial terbagi dalam beberapa jenis. Definisinya sendiri yakni suatu hubungan sosial dinamis yang melibatkan adanya hubungan antar individu, kelompok maupun kelompok dengan komunitas lainnya. Kemudian menurut Gillin, interaksi sosial dimaknai sebagai suatu hubungan sosial dinamis yang mana menyangkut hubungan antar individu dan kelompok dengan kumpulan manusia lain di dalamnya. Kemudian menurut Susanti, interaksi sosial dimaknai sebagai hubungan antar manusia yang dapat menciptakan adanya ketetapan hubungan. Sehingga sebagai hasil akhirnya, interaksi sosial bergantung pada nilai maupun arti serta adanya interpretasi yang sudah diberikan para pihak dan terlibat dalam interaksi tersebut. Selanjutnya, penuturan dari Selo menegaskan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan yang bersifat timbal balik antar manusia bersama dengan lingkungan sekitar dari berbagai sisi kehidupan bersama. Kemudian interaksi sosial selanjutnya yakni interaksi sosial adalah suatu kegiatan maupun aktivitas yang bisa dilakukan oleh individu agar mendapat ganjaran maupun hukuman dengan menggunakan tindakan dari individu lainnya. Selanjutnya penuturan dari Suryawati dan Maryati, keduanya menegaskan bahwa interaksi sosial merupakan suatu hubungan maupun kontak antar manusia yang bersifat timbal balik dan saling memberikan respon. Mengenal Ciri – Ciri Interaksi Sosial dalam Dunia Pendidikan Pada penerapannya, interaksi sosial memiliki ciri ciri. Adapun ciri – ciri umumnya yakni Pertama, terdapat jumlah pelaku minimal dua orang atau lebih. Kedua, terdapat adanya komunikasi antar pelaku sehingga sangat mungkin terjadi adanya pemberian tanggapan. Ketiga, interaksi sosial mengharuskan adanya dimensi waktu pada saat keberlangsungannya. Keempat, kemudian terdapat adanya maksud maupun tujuan yang akan dilakukan demi terwujudnya interaksi sosial. Kelima, terdapat adanya reaksi serta respon pada kegiatan yang mengharuskan adanya interaksi sosial. Mengapa Peserta Didik harus Meningkatkan Interaksi Sosial? Peserta didik perlu meningkatkan adanya interaksi sosial sebab hal tersebut berguna ketika peserta didik sudah terjun ke masyarakat. Terjun ke masyarakat bukan berarti mereka hanya sekedar bekerja saja, namun dapat mengatur segala tindak tanduk serta cara berinteraksi dengan sesama teman maupun para senior yang lebih berpengalaman dalam berinteraksi. Bayangkan saja, bagaimana jadinya seorang peserta didik dapat berkontribusi pada bangsa bila nyatanya mereka kurang memahami cara berinteraksi? Tentu akan terjadi kekacauan yang lebih kompleks dan menambah permasalahan pendidikan. 3 Cara Cepat Agar Interaksi Sosial antar Peserta Didik Mengalami Peningkatan Pesat Untuk meningkatkan interaksi sosial antar peserta didik, para pengamat pendidikan sudah banyak memberikan referensi dna bisa diakses dimanapun. Adapun beberapa rangkuman dari pernyataan salah satu praktisi pendidikan, yakni sebagai berikut 1. Mengajak Peserta Didik Bermain Cara pertama yang dapat anda lakukan yakni dengan lebih sering mengajak peserta didik untuk bermain. Bermain bukan berarti anda menjadikan waktu belajar terbuang. Namun anda bisa mengusahakan agar permainan yang anda lakukan masih menggunakan tema yang edukatif. Misalnya, mengisi waktu belajar dengan melakukan permainan tebak – tebakan. Kemudian bisa juga dengan mengajak peserta didik untuk bermain di luar kelas. 2. Memberikan Soal pada Peserta Didik Cara kedua yang bisa dilakukan yakni lebih sering memberikan latihan soal pada peserta didik. Di awal, mungkin anda merasa bahwa pemberian soal hanya akan membuat peserta didik jenuh bukan? Alih – alih kemampuannya meningkat, malah si peserta didik merasa terbebani dengan soal – soal. Untuk menyiasatinya, anda bisa memberikan soal berupa studi kasus, kemudian berupa wawancara antar narasumber, dan soal yang tidak terlalu sulit penyelesaiannya. Tujuannya agar peserta didik dapat meningkatkan kerjasama dengan sesama teman – teman di kelas. Dengan banyaknya soal yang didapatkan, mereka akan dengan mudah melakukan interaksi dengan anda. Anda bisa membantu pengerjaannya sekaligus mengarahkan peserta didik untuk dapat mengerjakan soal. 3. Menyelenggarakan Kerja Kelompok Selain kedua cara diatas, cobalah untuk lebih sering mengadakan kegiatan berupa kerja kelompok. Kerja kelompok akan lebih banyak meningkatkan kemampuan interaksi sosial para peserta didik. Nah demikian ulasan mengenai interaksi sosial peserta didik dan beberapa sub pengertian lainnya. Semoga ulasannya bermanfaat. Daftarkan diri Anda sebagai anggota dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member rhm/shd
Pendekatan interaksi sosial hampir memiliki persamaan dengan pendekatan inquiry terutama social inquiry. Pendekatan ini menekankan terbentuknya hubungan antara individu/siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Dalam konteks yang lebih luas terjadi hubungan sosial individu dengan masyarakat. Oleh sebab itu proses belajar-mengajar hendaknya mengembangkan kemampuan dan kesanggupan siswa untuk mengadakan hubungan dengan orang lain/siswa lain. Mengembangkan sikap dan perilaku yang demokratis dan menumbuhkan produktivitas kegiatan belajar siswa sangat diperlukan. Metode-metode mengajar yang paling diutamakan dalam pendekatan ini antara lain diskusi, problem solving, metode simulasi, bekerja kelompok, dan metode lain yang menstimulasi berkembangnya hubungan sosial siswa. Pedekatan interaksi sosial pada hakikatnya bertolak dari pemikiran pentingnya hubungan pribadi interpersonal relationship dan hubungan individu dengan lingkungan sosialnya. Proses belajar pada hakikatnya adalah mengadakan hubungan sosial. Dalam pengertian siswa berinteraksi dengan lingkungannya, berinteraksi dengan siswa lain dan berinteraksi sesama kelompoknya. Langkah yang ditempuh guru dalam pendekatan ini adalahPendekatan tingkah laku behavioral models Langkah yang ditempuh guru dalam pendekatan ini adalah Guru melemparkan masalah dalam bentuk situasi sosial kepadaa para siswa. Siswa dengan bimbingan guru menelusuri berbagai jawaban masalah yang terdapat dalam situasi tersebut. Siswa diberi tugas atau permasalahan untuk dipecahkan dianalisis, dikerjakan yang berkenaan dengan situasi tersebut Dalam memecahkan masalah tersebut siswa diminta untuk mendiskusikannya Siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusinya Pembahasan kembali hasil-hasil kegiatannya. Sosiodrama atau role playing merupakan contoh pendekatan ini. Oleh karena itu, keterlibatan siswa dalam melakukan kegiatan belajar cukup tinggio terutama dalam bentuk partisipasi dalam kelompoknya. Oleh sebab itu pendekatan ini boleh dikatakan berorientasi kepada siswa. Pendekatan tingkah laku behavioral models Beberapa istilah yang digunakan untuk pendekatan ini antara lain behavior modification, behavior therapy, social learning theory. Pendekatan ini menekankan kepada teori tingkah laku, sebagai aplikasi dari teori belajar behaviorisme. Tingkah laku individu pada dasarnya dikontrol oleh stimulus dan respon yang diberikan individu. Penguatan hubungan stimulus dengan respon merupakan proses belajar yang menyebabkan perubahan tingkah laku. baca juga Tahap Instruksional dalam Strategi Mengajar Teori ni dimulai oleh pavlov dengan teori klasikal conditioning, thorndike dengan teori instrumental conditioning dan dikembangkan oleh skiner dengan teori operant conditioning. Paradigma utama dalam proses belajar adalah stimulus-respon. instruksional. Bila dilukiskan penerapanendekatan tersebut dalam strategi mengajar adalah sebaga derkut;penerapan Telah dibaca sebanyak 3,252
interaksi sosial dalam pendidikan